Jumat, 08 Mei 2009

Dear Me......

Ketika hati makin bertaut
Kemana semua akan dilabuhkan
Ku tak semestinya berada di hatimu, dekat di sisimu
Tak seharusnya menyadari kekeliruan ini, harusnya ku bergegas tinggalkanmu
Biar hatiku tak terkoyak, biar hatiku tak kecewa
Kusadar akan kekurangan ini
Meninggalkan, tanpa meninggalkan jejak prasangka antara kita
Kumohon maafkan padamu, agar kita tenang dalam hidup ini
Pencapaian cita tanpa muara akan meninggalkan sisa luka yang dalam
Meski kusayang kau, tapi semuanya harus berakhir dengan baik
Mencintai tak selamanya harus memiliki
Dengan hati sudahlah cukup

Rabu, 06 Mei 2009

KISAH TENTANG BIDADARI

Semalam, saya barui saja bertemu bidadari. Ya, ya, ya, saya tahu, pasti kalian tidak percaya, kan?. Tapi saya tidak bohong. Semalam betul-betul ada bidadari turun ke bumi. Kejadiannya sekitar jam 22.00 WIB. Saat itu, saya sedang membaca buku di kamar. Samar-samar, terdengar suara bayi menangis dari arah luar rumah. Selama beberapa menit berikutnya suara itu makin kencang saja terdengar, sampai akhirnya tiba-tiba menghilang begitu saja.
Merasa penasaran, saya pun segera keluar rumah. Dim teras, saya temukan Ibu saya sedang menggendong seorang bayi laki-laki bermata sembab. Baru saja saya mau bertanya pada Ibu untuk meminta penjelasan, sekonyong-konyong bayi ini menjerit lagi. Dengan sigap, Ibu pun segera menenangkannya. " Cep, cep, cep, sayang.......," bujuk ibu, lalu menggendongnya kembali ke dalam rumah.
Dari segerombol anak yang hobi nongkrong depan rumahlah, baru kemudian saya dapatkan sebuah penjelasan. Bahwa suara tangisan tadi memang berasal dari bayi yang digendong Ibu. Bayi itu sendiri adalah anak bungsu dari penjual bakso di samping rumah kami. Rupanya, ayah ibu si bayi sedang keluar mengambil gerobak bakso di pasar, dan meninggalkan ke dua anak mereka, juga si bayi yang sedang terlelap di warung bakso yang sudah tutup. Tak disangka, si bayi tiba-tiba terbangun, dan menangis karena ayah ibunya hilang. " terus, ibu kamu keluar, dan langsung nggendong bayi itu, deh" ujar salah seorang dari mereka.
Setelah berterima kasih, saya pun masuk ke rumah. Di ruang tengahlah saya melihatnya. Seorang bidadari tengah menyuapkan sendok demi sendok air putih ke dalam mulut seorang bayi bermata sembab dalam gendongannya. Saat matanya bertemu mata saya, bidadari ini tersenyum. "kasian No, dari tadi anak ini nangis terus. Ibu udah gak bisa nyusuin lagi sih, makanya ibu kasi air putih aja......" ujar bidadari itu.
Dan saya pun tersenyum. Bidadari itu cantik sekali........

NOTE: cerita yang sangat menggugah hati saya, Ibu Q rindu......


Blogspot Templates by Isnaini Dot Com and Wedding Bands. Powered by Blogger